Beranda » Pendidikan » Santri Masuk AKPOL
Selasa, 14 Desember 2021 - 16:34:39 WIB
Santri Masuk AKPOL
Diposting oleh :
Harun AR
Kategori:
Pendidikan
- Dibaca:
231 kali
Santri Masuk AKPOL
Oleh Dr Masud HMN*)
Gelombang isu radikal, .intoleransi dihadapkan pada konsep kebangsaan dan Ideologi Pancasila belum surut. Akibatnya tidak positif pada stabilitas nasional.Malahan isu radikal dan kian merebak liar kemana mana.
Sayangnya isu itu berada pada kisaran perdebatan, pro kontra, saling hujat bahkan saling membenci, Bukanya sibuk mencari jalan keluar atau solusi yang paling sesuai. Seperti jalan tak berujung.
Ketika Buya A. Syafii Maarif mengusulkan kepada Institusi Polri untuk merekrut Santri yang berkualitas untuk bergabung dalam Akademi Kepolisian, (AKPOL) masyrakat banyak yang menyambut gembira dan memandang saran jempol yang simpatik, Pikiran yang relevant sebagai jalan keluar mengatasi problem
Mengapa begitu, mengingat gelombang radikalisme,intoleransi antara umat Islam Indonesia dan Kepolisian memerlukan kerjasama saling pengertian.Tujuannya agar Jurang masaalah bisa ditimbun dengan bergabungnya Santri yang berkualitas dengan pihak kepolisian.
Seperti dilansir Detik.Com 30 Nopember 2021 lalu mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menyatakan dengan ini berharap kepada pihak Kepolisian terutama Kapolri dan jajarannya nerekrut para Santri menjadi Akpol, kata Buya A. Syafii Maarif
“Tidak perlu banyak, tapi Santri yang masuk Akpol harus benar benar berkualitas, dan dapat mempermudah polisi menghadapi kelompk radikal” tambahnya.
Alam pikiran Buya yang kini sudah berusia 80 tahun itu, nampaknya ingin sikap pro aktif polisi mencari santri berkualitas nanti menjadi perwira mereka mengerti memaaca kitab kuning, kitab agama seperti dipahami kelompok radikal itu
Tujuannya apa ? Untuk mendampingi polisi menghadapi kelompok kelompok yang menyimpang,anti Pancasila, Radikal. Kalau polisi mengerti agama mengerti Bahasa mereka akan lebih mudah, demikian Buya Syafii Maarif.
Soal Radikal dan intoleransi dapat diambil takrifnya adalah soal kerukunan.Yang terkait dengan tiga komponen, kerukunan umat dengan pemerintah, kerukunan antar umat beragama, dan intern umat beragama. Tugas itu dilaksanakn pemerintah dengan saling pengertian kerjasama dengan pemeluk agama.
Jika radikal dan intoleransi di konstruksikan dengan kerukunan, maka radikal dan intoleransi dapat diatasi. Sebaliknya tanpa ada kerukunan maka radikal dan intoleransi terus berlanjut. Bahkan akan menjadi tak terkendali..
Akhirnya dengan mengambil esensi usul Buya Syafii Maarif Pendekatan Kepolisian dengan umat Islam melalui rekruitmen Santri masuk Akpol ,harapanya saling pengertian umat Islam akan lebih baik, yaitu kerukunan umat dan Polisi. Semoga.
Jakarta 12 Desember 2021
*) DR Masud HMN adalah Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta.
BERITA TERKAIT